Bicara produk elektronik maka kita bicara soal bagaimana perkembangan teknologi menjadi trigger dalam perkembangan bisnis produk elektronik di Indonesia. Sehingga berdasarkan kondisi itulah, wajar jika saat ini Indonesia focus dalam pengembangan ekspor untuk pengembangan produk elektronik di Indonesia.
Sekadar memberikan satu perspektif bagaimana sebuah produk elektronik mampu menjadi salah satu factor pendukung peningkatan pendapatan Indonesia berdasarkan ekspor produk elektronik dari Indonesia. Kita bisa melihatnya dari beberapa kondisi terkini yang ada di Indonesia. Data ini memang berasal dari beberapa institusi terkait yang ada di Pemerintahan Indonesia serta data pendukung yang ada di luar Pemerintahan Indonesia.
Beragamnya variasi dan model produk yang ada di dunia, namun tetap saja 3 produk elektronik berikut masih tetap menjadi produk unggulan bagi Indonesia. Dimana ke-3 produk tersebut sudah mampu bersaing dengan varian produk elektronik yang di produksi oleh raksasa-raksasa produk seperti Jepang, Korea, China dan lainnya.
Memang untuk produk unggulan elektronik ini tidak saja menjadi produk elektronik unggulan Indonesia di luar negeri. Tetapi di dalam negeri sendiri dengan besarnya potensi jumlah pendudukan Indonesia, nyatanya ke tiga produk ini bisa menjadi salah satu yang memberikan kontribusi terbesar dalam perdapatan dari sector industry elektronik. Di mana perspektifnya adalah dengan penghasilan rumah tangga hingga mencapai Rp10 juta ($690) per bulan, maka ke- tiga produk elektronik ini bisa menjadi produk unggulan untuk sector industry elektronik di Indonesia,
Berdasarkan historical yang ada di industry elektronik maka pergerakan produk elektronik semacam audio dan video ini cukup menarik. Ambil contoh di tahun 2018 nilainya saja sudah bisa mencapai angka US$123 juta. Dengan posisi saat ini dan perkembangannya yang cukup baik di dalam dan luar negeri, maka prediksi pertumbuhannya bisa mencapai 27,7 persen dari tahun 2019 hingga 2026. Angka yang bisa di prediksi dari pertumbuhan tersebut bisa mencapai US$1.502 juta di tahun 2026. Sehingga prediksi positifnya adalah dengan pendapatan rumah tangga Indonesia yang berada di kisaran Rp5-7 juta saja, maka ada kisaran 9% dari pengeluaran rumah tangga yang ada di Indonesia di gunakan untuk memenuhi kebutuhan produk elektronik seperti produk Audio dan Video.
Ada hal menarik khusus untuk produk elektronik yang satu ini dimana terjadi pertumbuhan permintaan yang cukup tinggi. Yaitu pergeseran yang terjadi pada beberapa produk peralatan dan perlengkapan rumah tangga dari produk yang masuk kategori produk barang mewah hingga menjadi produk kebutuhan rumah tangga. Prediksinya adalah untuk produk elektronik yang satu ini akan bisa mencapai angka $1.798 juta pada tahun 2025. Sedangkan historicalnya bisa terjadi seperti berikut: pada tahun 2020 angkanya sudah bisa mencapai US$866 juta jika tingkat pertumbuhannya berada diangka 15,7 persen maka di tahun 2025 bisa mencapai US$1.798 juta.
Dengan prediksi pada waktu dahulu di tahun 2020angka penggunaan smartphone di Indonesia bisa mencapai 81,8 juta pengguna smartphone. Maka di prediksi hingga akhir tahun 2022 bisa mencapai angka penggunaan 89,9 juta pengguna.
Tidak bisa di pungkiri bahwa saat ini produk elektronik tidak bisa di pisahkan dari kehidupan manusia, Dimana dari bangun tidur hingga tidur Kembali, kita selalu berdekatan dengan produk elektronik. Sehingga tidak salah jika produk elektronik bisa menjadi salah satu produk unggulan tidak saja di dalam negeri tetapi juga di luar negeri.
Konsep dan perspektif bisnis itulah yang pada akhirnya harus menjadi satu pemikiran positif tidak saja untuk Pemerintah terkait dengan Kementerian yang ada di dalamnya. Juga pelaku dalam bisnis produk elektronik yang harus menjadikan kondisi ini adalah sebuah concern tersendiri dalam pengembangan produk elektronik di Indonesia. Mengingat saat ini dalam pengembangan produk elektronik ada 3 hal yang menjadi kendala atau penghalang dalam pengembangan produk elektronik di Indonesia:
Indonesia dalam industry dan pengembangan produk elektronik masih mengalami kendala dalam hal kurangnya industry atau pihak yang melakukan pemasokan untuk komponen produk elektronik yang ada di Indonesia. Karena saat ini kondisinya adalah hanya sekitar 80 dari total 510 pelaku bisnis UMKM yang bergerak dalam bidang industry manufacture peralatan listrik.
Indonesia dalam industry dan pengembangan produk elektronik masih terkendala masalah infrastruktur yang masih belum memadai. Dimana kondisinya saat ini mayoritas industry produk elektronik masih berpusat di Pulau Jawa dan Batam. Sehingga distribusinya belum merata di seluruh Indonesia.
Indonesia dalam industry dan pengembangan produk elektronik masih terkendala masalah sumber daya manusianya yang belum terampil. Sehingga kondisi seperti ini masih menyebabkan belum bisa maksimal dalam proses produksi industry elektronik di Indonesia. Padahal dengan kondisi dan tren bisnis produk elektronik yang ada di Indonesia hingga tahun 2025 volume pasar untuk produk ini bisa mencapai US$9.9881 juta sebuah potensi yang cukup besar untuk Indonesia yang terkenal sebagai negara agraris di dunia.
Terkait dengan perlunya pengembangan pasar untuk produk elektronik Indonesia. Maka pemerintah mengembangkan potensi pasar ekspor dengan melakukan beberapa kebijakan. Dimana salah satu kebijakan yang bisa di jalankan adalah bekerja sama dengan pelaku bisnis yang melakukan aktivitas orientasi ekspor. Adalah Abang Express sebuah entitas bisnis logistic yang saat ini mengembangkan diri menjadi salah satu entitas bisnis yang memiliki visi dan misi salah satunya mendukung bisnis UMKM. Dimana dengan perannya sebagai salah satu pelaku bisnis dibidang logistic ekspor perusahaan tersebut mendukung program pemerintah dalam kaitan memajukan pelaku bisnis UMKM dalam mengembangkan pasar ekspor khususnya untuk produk-produk elektronik yang berasal dari Indonesia.
Yuk balik lagi ke Abang biar bisa kirim barang kamu secepatnya keluar Negeri